Sabtu, 21 September 2013

CERPEN



''KETIKA KEBAHAGIAAN ITU HARUS BERAHIR KESEDIHAN''

Matahari kembali menampakan sinarnya, burung-burung saling bersautan bernyanyi dengan riang. Kembali ke rutinitas seperti biasanya. Pagi itu hari pertama aku masuk di sma negeri 5 bakti jakarta tepatnya dikelas XI-IPA 4, aku pindahan dari bandung menuju jakarta karna papa. Papa ditugaskan menjadi pimpinan di salah satu rutan di jakara. Karna aku dan mama nggak bisa hidup jauh-jauh dari papa otomatis kami ngikut aja kemana papa pergi. dan ahirnya aku memiliki banyak sekolah begitupun teman.
''pagi anak-anak, perkenalkan ini ditha dia pindahan dari sman bandung'' kata seorang guru memperkenalkanku
''pagi buuu'' saut mereka serentak
pandangan mereka sejenak tertuju padaku, entah apa yang mereka lihat.. Ntahlah aku tak mengerti mungkin ada yang aneh denganku
''ditha kamu duduk disana yah'' perintahnya
''iya bu, terimakasih'' balasku
''revan'' sautnya sembari mengulurkan tangan
''ditha''  jawabku dengan senyum tipis sekaligus membalas uluran tangannya
Tetttt.. Bel istirahat berbunyi,
''kantin yuk dith'' ajak revan
''mmhh, iya'' balasku
''sebagai sambutan murit baru, kali ini aku teraktir kamu makan bakso deh''
''haha, beneran nihh??''tanyaku dengan penuh harap, kebetulan aku sangat suka sekali ditraktir makan, itu bakalan bisa buat aku lebih menghemat uang sakuku
''iyeeee'' ejeknya
---
Detik-detik menyebalkanpun tiba, hari pertama yang bahagia bagiku seketika punah menjadi hari yang menyebalkan saat itu aku bertemu dengan pelajaran yang tidak pernah mau bersahabat denganku BAHASA JEPANG. Kebetulan di smaku dulu aku pernah mendapatkan nilai bagus banget saat ulangan, yah sekitar 38 gitu dan tertinggi 100.
''yaah, kenapa mesti jepang?'' keluhku perlahan
''kenapa?''tanya revan
''mmh, anu''
''ya?'' tanyanya heran
''dari awal bertemu aku sungguh tak menyukainya'' sautku
''haha'' revan tertawa kecil, mengejekku
''stt.. '' pintaku
guru pelajaranpun mulai menjelaskan, namun aku hanya masa bodo..  Saat dikasi soal, aku cukup panik, aku bingung harus berbuat apa. andai saja aku ditunjuk dan disuruh maju trus aku gatau, bisabisa aku ditertawai teman-teman sekelas. Tapi aku nggak nyangka kalo ternyata revan pinter banget pelajaran bahasa jepang. Ahirnya setelah aku memintanya untuk mengajariku, dia menerima dan mulai mengajariku dengan cukup niat alhasil aku mulai menguasai bahas jepang dalam waktu kurang lebih 3minggu
---
''semangat ya dit'' kata revan menyemangatiku saat uh bahasa jepang
''iya rev makasih'' jawabku
Akupun mulai membaca memahami dan ahirnya mengisi soal uh dengan semagat, tak percuma revan mengajariku selama kurang lebih 3minggu, ternyata alhamdulillah ulangan bahasa jepang kali ini aku meraih nilai teringgi di kelas.
''selamat ya ditha jelek''' tutur revan
''sama-sama yang lebih jelek terimakasih ya ini semua berkat kamu'' jawabku
Satu bulan sudah aku bersekolah di sma negeri 5 bakti jakarta, aku sangat dikenal baik disini dan Di sekolah ini aku bisa kenal sama yang namanya persabatan, persaingan, terlebih lagi tentang cinta. siswa di sana juga ramah dan baik, sesuai dengan nama sekolahnya bakti yang merupakan kepanjangan dari budi dan pekerti.. kebanyakan dari siswa siswinya memang memiliki budi pekerti baik..
''revaaaaaaan!!!'' teriakku
''apaaan sihh?'' tanyanya bingung
''kamu uda ngerjain tugas matematika?'' balasku panik
''ohh,,uda dongg'' sautnya santai
''aku minjem yah, daah''
''yaaa'' balasnya sembari mencubit kecil pipiku
Revan, dia adalah teman paling baik yang aku kenal dekat di sekolah ini, lebih tepatnya  sahabatku yang paling pinter dalam segala hal, cerewet, nyebelin, sok sibuk dan terkadang lumayan aneh, dia juga termasuk siswa teladan disekolahku..  Dia selalu ada buat aku dan bahkan rela dihukum demi aku.
''rev,rev, nomer satu apaan? Aku lupaa?'' tanyak bisik-bisik
''dengerin baik-baik yah'' sautnya seraya mendiktekan jawaban untuku
''Revan, ditha, apa yang kalian lakukan? Mencontoh ya?'' tanya bu fitria
''ngg..ngg..nggak bu'' jawabku panik
''siapa yang mencotoh?''bentaknya
''saya bu, saya tadi yang minta jawaban sama ditha'' saut revan
''ohh.. Yasudah sekarang kamu kerjakan soalsoal tersebut, diruang guru''
''baik bu'' saut revan lemas
Bu fitria adalah salahsatu guru fisika di sekolahku, sosoknya terkenal sangat tegas dan disiplin. Namun hal itu ia lakukan demi kebaikan murit-muritnya
''rev,rev, maafin aku ya'' pintaku
''ah, udalah biasa aja ditt, kitakan sahabat''sautnya
Aku hanya tersenyum manis, tak pernah terbayang olehku bahwa aku akan memiliki sahabat sepertinya, yaalah terimakasi engkau telah mengirimkanku seorang malaikat tuturku dalam hati.
''oh ya dit, ntr malem ada acara ngga?''
''nggak, napa? Tanyaku heran
''mmh, uda lama nih kita gajalan bareng grgr sibuk mulu''
''so?'' jawabku sojutek
''jalan yukk, suntuk dirumah'' sautnya sinis
''haha, yayaya''
''yauda, ntr aku jemput jammm...''
''jam apa? Jamila jambak-jambakkan?'' belom selesai dia berbicara aku menggurauinya
''seriusan deh , jam7 ya?'' balasnya cuek
''yeee'' sautku tak kalah cueknya
Tettttt.. Bel pulang berbunyii, senang sekali rasanya karena besok adalah hari libur, bisa tidur sehariaan suntuk dehh.
''aku pulaaaaaaang'' teriakku girang
''eeh, ada apa anak mama yang cantik ini kok kelihatannya senneng banget'' tanya mama heran
''haha, gak ada apa-apa mamaku yang cantik'' aku lari dari hadapan mama, dan tak lupa mencium keningnya. Entah apa yang aku rasakan saat ini.. Mungkin bisa dikatakan senang, senang? Bahagia? Tapi alasannya? Mungkin saja karena ajakkan revan tadi. Memang ahir-ahir  ini kita jarang jalan bareng. Abis sibuk mulu..
''malam tante''
''malam, eh nak revan. Lama gak kesini yaa'' tanya mama
''hehe iya te, sibuk''
Mama sudah mengenal revan semenjak revan menjadi guru privat bahasa jepang gratis, awalnya mama tidak yakin masa iya murit mengajar murit, namun alhasil mama sangat senang sekali karna aku bisa memiliki teman seperti revan
''sebentar ya rev, ayo masuk.. tante panggilkan dithanya dulu ya'' ujar mama
''iya te, makasih''
---
''waah, anak mama malam ini cantikkk banget'' puji mama
''haha, mama ini bisa saja'' jawabku malu
''yasudah , tuh revan udah nungguin''
''yoyoi maa, daahh'' tak lupa kebiasaanku mencium keningnya ketika akan pergi
''hati-hati ya dit, tante titip ditha ya rev''
''iyaaaaaa'' sautku dan revan bersamaan
Selama perjalanan kami hanya diam, diam dan diam, kali inii rasanya beda banget dari hari-hari biasa saat aku bersama revan, aku juga malu untuk membuka pembicaraan selain itu aku juga takut mengganggu konsentrasinya menyetir. Sampai disebuah taman yang menurutku indah banget, namun ketentraman itu masih berlanjut sampai revan menawarkanku ice cream dan membuka pembicaraan
''dit'' ujarnya
''duduk situ yuk? Tempatnya strategis tuh''
''iya''
''oh ya dit'' ujarnyaagi
''apaan van?''tanyaku respect
''aku suka sama kamu, kamu itu unik banget, dan aku suka sama keunikan kamu, kamu juga polos''
''terus?''
''ayodong serius, sekarang bukan jadwalnya buat cuek-cuekkan dit, pliss''
''iyaiya'' jawabku
''kamu mau nggak jadi pacar aku?, selama ini aku uda punya perasaan ke kamu. Aku bingung itu perasaan sayangku sebagai sahabat ataupun lebih, tapi kali ini aku benar'' inggin kamu jadi milikku'' katanya dengan penuh harap
''aku janji aku bakalan jawab pertanyaan kamu besok, sekarang aku gabisa''
''yauda deh, pulang yuk'' ajaknya.
Aku hanya diam mengangguk.
''makasih ya'' ucapku
''ya, samasama''
Sesampainya dikamarku aku hanya mencoba mengingat'' kembali perkataan revan -aku suka sama kamu, kamu itu unik banget, dan aku suka sama keunikan kamu, kamu juga polos- aku mencoba untuk mencerna kembali kata-kata tersebut. unik? Apanya yang unik? Aku rasa aku hanya wanita yang biasa dan simpel. menurutku banyak wanita di sana yang jauh lebih menarik dari pada aku. Huhh, tapi yasudahlah.. Kenyataannya aku juga punya rasa yang sama sepertimu van, aku rasa besok aku akan menerimamu aku tau kalo Persahabatan itu sering sekali berakhir dengan cinta, Tetapi cinta kadang berakhir bukan dengan persahabatan kerena Lebih mudah mengubah persahabatan menjadi cinta, daripada mengubah cinta menjadi sebuah persahabatan
---
''pagi bidadari cantikku'' sapa revan
''dapet dari mana aja kamu sebutan aneh'' gitu?'' balasku
''dari lubuk hati yang paling paling paling dalem'' gombalnya
''hahaha''
''mmh, btw gimana jawabannya dit? Tanyanya
''jawaban apa?''tanyaku balik purapura bego
''yaampun dit, lupa?''
''haha, bcanda doang'' gurauku
''oh''
''iyaiya, aku terima kamu nduull'' jawabku soksok cuek
''hah? Yeyyyy, makasi ya ditha sayang'' jawabnya girang
''haha iyaa revann, samasama''
hari demi hari, bulanpun silih berganti. Saat ini hubunganku dengan revan telah berjalan 1tahun 4bulan, saat itu annivku bersamaan dengan pengumuman kelulusan di sekolah
''alhamdulillah ahirnya, hari yang kita tunggu'' dateng juga ya sayang'' ujar revan
''iyah, selamat ya sayang kamu lulus dg nilai terbaik kamu juga dapetin beasiswa ke luar negeri buat sekolah, sayang loh kalo disiasiain,''
''tapi, aku gamau jauh dari kamu'' selanya
''iya, kitakan bisa berkomunikasi jarak jauh, lagian kamu disana cuma bentarkan? 2tahun doang'' sahutku mencoba untuk tegar
revan hanya diam, aku tak mengerti apa yang sedang ia pikirkan. Yang jelas aku akan merasa kesepian selama 2th kedepan. namun aku harus bisa menghadapi dan menerima kekosongan ituu
''sayang?'' sapaku lagi
''iya? kamu jaga diri baik-baik ya sayang, aku janji bakalan balik kesini buat kamu'' ucap revan
''iya, aku bakalan nunggu kamu disini sendiri'' sahutku takkuasa
Ternyata setelah aku sekuat tenaga mencoba untuk tegar, namun hal itu mustahil. Air mataku terus mengalir dengan deras membasahi pipiku aku tak sanggup bila harus menghadapi kekosongan itu. aku telah terbiasa bersamanya selama 2th terahir ini. Tapi yasudalah.
''dit, ntr malem jalan yah, aku bakalan ngasi kenangan yang indah + gabakaln bisa kamu lupain'' ajak revan
''iya rev''
----
Malam ini diluar sana terang banget, ternyata bintang sama bulan mau menyaksikan kebahagiaanku bersama revan, mungkin mereka ikut senang. Revan membawaku pergi ke sebuah taman , pemandangannya indah banget, malam ini revan benar - benar membuktikan ucapannya..
Seketika hujan turun bersamaan dengan petir yang menggelegar, bintang bahkan bulan tak berani menampakkan wajahnya lagi, katak'' bernyanyi sekan menyambut datangnya pesta hujan.  Namun keadaan itu tak membuat revan membatalkan keinginannya. Seketika dibawah rintikan hujan yang tak cukup deras, dia bernyanyi untukku diiringi gitar pemberianku saat ulangtahunnya
-i will always love you kekasihku dalam hidupku hanya dirimu satu. i will always need you cintaku selamanya takkan pernah terganti. ku mau menjadi yang terakhir untukmu, ku mau menjadi mimpi indahmu... cintai aku dengan hatimu seperti aku mencintaimu sayangi aku dengan kasihmu seperti aku menyayangimu, i will be the last for you and you will be the last for me-
Lagunya nyentuhh banget, nusuk sampe kedalamdalam hatiku, ternyata air mataku jatuh untuk yang keduakalinya saat bersama revan, karna selama aku bersamanya dia selalu membuatku tertawa karna kekonyolannya, rasanya aku ingin ikut bersamanya, tapi aku juga tak bisa jauh dari mama dan papa.
''sayang''ujar revan
Aku tak membalas panggilannya
''sayang'' ulangnya
Seketika aku terkejut dan lamunankupun buyar
''iya apa?''
''aku bakalan berangkat besok, kamu nggak apa-apakan sendiri di sini?'' tuturnya
''iya, nggak apa-apa kok'' balasku
''yasudah, kamu jangan pernah sedih ya'' pintanya seraya menghapus air mataku
Tatapan revan saat itu, membuatku nyaman bersamanya, tatapan itu membuatku yakin bahwa dia akan kembali untukku,
Malam itu hujan tak kunjung reda, namun saat ini rintikannya lebih kecil. Aku tak menyangka bahwa aku akan berpisah dengan revan dalam waktu yang cukup lama, baru 1tahun4bulan aku bersamanya tapi harus berpisah selama 2tahun,, 2 tahun?? Selama itukah?  Yahh.... aku harap dia masi akan tetap bisa menjaga perasaannya untukku. Aku percaya itu, aku bisa rasakan perasaan yang dia rasain.
---
dzeet...zeet... Hpku bergetar, kulihat sesaat ternyata sms dari revan..
-ditha,, kamu adalah segalanya bagiku, inspirasi atas segala inovasiku, nafas dalam kehidupanku, semangat dalam lemahku, gairah dalam kelesuanku. Kasihku padamu seperti kasihmu padaku yang tak akan pudar dimakan waktu, meski senja tlah berlalu tunggu aku disini… tempat dimana kita pernah bersatu… Yakin dimasa depan masih banyak waktu yang akan memepertemukan engkau dan aku, sehingga alam pun akan merasa iri melihat indahnya kata kata cinta kita. Namun mungkin itu bukan sekarang, waktu tak perpihak pada kita-
Aku teringat kata mama dulu saat aku harus berpisah dengan sahabat kecilku mama bilang -Jika kamu menyayangi atau mencintai seseorang, biarkanlah ia pergi semaunya karena jika ia kembali, ia akan menjadi milikmu. Namun jika dia tidak kembali, ia tidak pernah jadi milikmu-
Lagilagi air mataku jatuh, yaallah apakah esok adalah hari terahirku bertemu dengan revan? Kuharap tidak.
''revan hati - hati dijalan ya, cepat pulang'' ujarku saat hendak berpisah dengan revan
''iya ditha, tunggu aku yya, aku pasti kembali buat kamu'' balasnya sembari melambaikan tangan
Hari demi hari kulalui tanpa revan, semenjak revan pergi keluar negeri dia jarang menghubungiku bahkan saat ini tak pernah, aku tak mengerti namun aku selalu mencoba untuk berfikir positiv. Aku yakin revan, dia masih sayang padaku,
1tahun sudah aku hidup tanpa revan, selama itu juga aku telah berhasil menghadapi kekosongan ini hal ini berkat mahasiswa dan mahasiswi di perguruanku mereka care banget sama aku namun tak ada yang secare revan.
''dit, ngapain duduk sendiri disini? Ngga panas kah? Ntr kamu item lagi haha'' ujar lala seraya mengejekku membuyarkan lamunanku
''oh, engga kok, biasa aja. Lagian kulit hitam di indinesia itukan eksotis'' balasku
''haha, bisa aja nih anak''
''kantin yuk, cacing uda pada konser niih'' pintanya
''kualat sih kamu ngejekin aku, haha'' balasku ''yuk ahh'' pintanya lagi
Lala adalah salah satu teman yang baik dan satu jurusan denganku di universitas tinggi gajah mada, kita samasama ngambil jurusan kedokteran
''makan apa dit?'' tanyanya
''terserah deh'' jawabku
''pangsit yaa?''
''iyeee'' balasku
''oh ya dit, kamu gapunya pacarkah?'' tanyanya, seketika aku kaget dan tersedak
''mmh, minum minum nih, ada yang salah ya sama pertanyaanku?''' ujarnya lagi
''nggak kok, mmh, gausa ngomongin itu deh ya, ntr kalo ada pasti aku kenalin ke kamu kok'' balasku
Revaaaaaaan, berapa lama lagi aku harus menahan rasa rinduku padamu? Cepat pulang sayang, cepat kembali dan jangan pergi lagi.
''heh'' teriak lala
''apa...apa?'' balasku kaget
''ngelamun aja nih anak, kelas yuk''
---
''siang ma'' sapaku layu sembari mencium keningnya
''udah pulang ya? Kok layu gitu sihh'' tanya mama
''iya ma, aku kangen revan'' jawabku malu-malu
''cieeee, haha. Oh ya tadi mamanya revan kesini. Dia bilang revan bakalan balik 5bulan lagi''
''loh, mamanya revan kok tau sih ma?, padahalkan revan gapernah ngasih kabar ke aku, apa dia lupa ya ma?'' tanyaku panik heran
''nggak gitu sayaang, tadi mamanya revan juga sempet nyampein ucapan maaf ke kamu dari revan, ternyata sekolahnya revan disana itu kaya asrama, dan mahasiswa maupun mahasiswinya tidak bole memegang alat komunikasi jadi revan gabisa ngasi kabar ke kamu'' jelasnya
''ohh, tapi itu mamanya kok tau?''
''iiya kalo yang mau ngehubungi revan harus telvon ke ruang khusus gituan tapi kadang gak nyambung soalnya banyak siswa disana, kalo misalnya telfonnya tersambung trus bilang kalo mau bicara sama revan'' jawab mama aneh
''ada nomernya nggak ma?'' tanyaku
''oh ini, 08123456xxxx''
''makasi mama cantik'' balasku kembali girang
Ahirnya aku bisa lepas rasa kangenku ke kamu meskipun sedikit lewat nomer ini sayang
aku mencoba menghubungi nomor tersebut, alhasil setelah 8x aku menghubunginya namun tetap saja tak tersambung, namun hal tersebut tak membuatku putus asa alhasil telfonku tersambung
''mmh, can i talk with revan'' ujarku
''yes, wait for 5 minutes'' jawabnya
5menit...5menit...lama banget siiih
''mmh.. who?'' tbtb terdengar suara seseorang dari sana
''revan?'' tanyaku
''ya'' balasnya
''yaallah, makasii. Aku ditha'' balasku girang
''sayang? Ini benar-benar kamu?'' tanyanya
''iya, aku kangen bangget sama kamu ndull''
''aku juga, sabar ya 5 bulan lg aku balik kesana dan gaakan ninggalin kamu lagi, aku akan ada buat kamu, selamanya sayang sampe allah ngambil nyawakuu'' balasnya
''iyaiya, aku bakalan nunggu kamu disini, dan 5bulan itu adalah waktu yang sebentar buat aku''
''iya, sesampainya disana aku akan langsung melamarmu. Ingat sayang aku akan melamarmu setelah aku tiba disana'' ujarnya
''iya, aku percaya dan aku akan ingat itu sayang'' balasku
Yaallah, makasi banget buat semuanya sampai detik ini.. Engkau telah memberikan banyak kebahagiaan dan anugrah dalam hidupku



Kriing...kriing...kriing... Telfon rumahku berbunyi
''halo, pagi'' sapaku
''pagi, ditha ya?'' balasnya
''iya maaf, ini siapa ya?'' tanyaku
''ini mamanya revan''
''oh, iya ada apa tante?'' tanyaku lagi
''revan udah pulang, dan perkiraan dia sampai disini jam 8 besok pagi''
''oh iya te, besok sebelum jam 8 ditha bakalan kesana, makasi ya tante yang cantikk, hehe''
balasku sambil mengguraui mama revan

Ahirnya dia pulang juga, alhamdulillahhh.
Pagi yang cerahh-indaah bangett seindah perasaanku hariini, huhhh ahirnya setelah 2tahun aku menungguu
''pagi ma..pa.. ditha ke rumah revan yaa''
''loh, pagi'' dandan cantik'' gini mau kemana?'' tanya papa
''iya yah pa, biasanya juga kalo hari minggu, makan trus molor sampe ntr siang'' ejek mama
''mama sama papa ini ada aja deh, itu kemaren mamanya revan nelfon katanya revan sampe rumahnya jam8 mama dan papa'' balasku cuek
''haha yaya yasudah sana'' balas papa
''okedeh, daaaah'' balasku sabil mencium kening mama dan papa..
sialnya hari ini keadaan tak mendukungku untuk sampai tepat waktu dirumah revan, jalanan yang lumayan bahkan sangat ramai sehingga mengharuskan kemacetan terjadi.. 1...2...3....4 yah 4jam aku terjebak dalam macet... Selama 4 jam itu aku dihantui rasa gelisah, ntah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tak mengerti, namun aku tak sedikitpun menghiraukan rasa itu, Hingga aku tiba dirumah revan pukul 13.45.
''permisiiiii'' sapaku pada satpam rumah revan
''oh iya neng cari siapa?'' balas satpam tersebut
''revannya ada gak pak?'' tanyaku
''oh den revan belom dateng'' balasnya
''tapi kata tante, revan sampai sekitar pukul 8 tadi pagi''
''saya kurang mengerti neng, silahkan masuk ada ibu dan bapak didalam''
''siang tante...omm.. Maaf ditha telat tadi kejebak macet 4jam''
''oh iya gpp kok dit, lagian revannya belom sapai'' baalas tante sedikit cemas
''iya nih, lama banget ya, apa dia kejebak macet juga'' timpal ayah revan
''mmh,, ada hp yg bisa dihubungi ngga te?''tanyaku
''mangkanya itu dit, kalo aja ada pasti tante udah tau posisi revan''
Seketika telfon rumah revan berbunyi, tante memintaku untuk menerima telfon tersebut karena dia cukup panik dengan revan sehingga membuatnya tak semangat untuk menerima telfon.
''siang, apa benar ini rumahnya revan?''
''iya, benar. Ini siapa ya?'' tanyaku heran
''saya, dari kepolisian, inggin memberi tahukan bahwa telah terjadi kecelakaan dengan pesawat yang revan tumpangi pada pukul 7.45 dan kecelakaan itu tepat berada di laut lepas sehingga menyulitkan kami dalam mengevakuasi korban''
Seketika telfon pun terjatuh, yaallaah kenapa ini harus terjadi. Aku mohon yaallah mudah-mudahan revan masih hidup.
''diit..diit...'' panggil tante panik
''yyy...yya te, aada apa?'' seketika aku terkejut
''siapa yang telfon? Ada apa?''tanya tante
''mmm..mmm.. Itu te katanya pesawat yang ditumpangi revan mengalami kecelakaan tepat dilaut lepas pada puku 7.45 tadi pagi te'' ucapku sambil terisak
Seketika ayah revan mengambil telfon dan mencoba berbicara
''halo..haloo''sapa ayah revan
''ya, ada apa?'' balasnya
''maaf, saya boleh tau dimana tempat pengevakuasian korban?'' tanya om panik
Hingga ahirnya aku , mama , papa beserta orang tua revan langsung menuju tempat tersebut..
5hari sudah aku dan orangtuan revan beserta mama papa menginap ditempat evakuasi korban , aku sangat berharap revan cepat ditemukan aku inget kata - kata revan kalo dia akan kembali untukku dan dia akan melamarku aku yakin dan aku percaya hal itu akan terjadi.. Revann.. Kamu dimana sayang, katanya kamu mau balikk ke aku, katanya kamu mau ngelamar aku. Aku nggak kuat tanpa kamu sayang aku nggak mungkin ngejalani harihariku tanpa kamu .. Ayo sayang baliik ke akuu, air mataku mengalir dengan derasnya namun tak ada satu orangpun yang tau, malam itu aku duduk dipinggiran laut sambil menanti kehadiran revan..
Tibatiba aku melihat sebuah tas gendong berwarna hitam, tampaknya seperti punya revan, aku mencoba meraih tas tersebut kemudian setelah aku buka ternyata tas tersebut benar'' milik revan.
Aku menemukan banyak sekali benda didalamnya , namun aku hanya mengambil sebuah amplop kubuka amplop tersebut dan ternyata berisi surat
-teruntuk kekasihku ditha, sayang aku ngga ngerti kenapa malem ini aku pengen banget nulisin curahan hatiku ini.. padahal hari ini hari terahir aku disini.. Sayang, rasanya kali ini beda.. Seperti ada yang membisikiku untuk tidak segera pergi dari sini,, semenjak itu perasaanku mulai tak nyaman. Namun aku tak sedikitpun mendengarkan perkataan itu, aku akan tetap pulang besok aku kangen kamu sayang. Sayang kamu tau ga? Wanita disini tuh gaada yang kaya kamu. Kamu itu anugerah tersendiri yang udah allah kasi ke aku, aku bahagia banget bisa miliki kamu. Sayang kalo misalnya ternyata dalam perjalanan pulang besok terjadi sesuatu sama aku aku berharap banget surat ini bisa sampe dikamu, aku sayang banget, aku cinta sama kamu, aku gak sanggup kalo harus kehilangan kamu sayang. 2tahun aku disini rasa kangennya itu dahsyat banget , tapi karena keyakinanku kalo kamu bakalan nungguin aku rasarindu itu seakan hilang perlahan,, Merasakan bahagia bersamamu amat bermakna di dalam perjalanan yang pernah kutempuhi.. Bertapa singkatnya masa itu seolah menikam aku sedikit demi sedikit dan lukanya amat terasa amat dalam.. Bertapa sukar kurasakan akan meneruskan kehidupan ini.. Bertapa aku rasakan amat kepiluan di dalam gelap walau terangnya bersuluh..  Jika hari ini kita tersenyum bahagia bila cinta mekar, tapi mengapa kita tidak mampu untuk terus mengukir senyuman bila cinta telah pergi? Senyumlah kerana senyuman itu penawar duka, Terima kasih sudah menjadi teman baiku Terima kasih sudah menjadi sobat karibku Terima kasih sudah menjadi bagian dari jalan hidupku Maafkan semua kesalahanku Maafkan segala kekuranganku Tak ada yang mesti ditangisi Karena aku tidak akan jauh Teman, sahabat, tetaplah mengingat setiap kenangan indah yang telah kita lewati.. Iloveyoucantikku,, imissyou somuch.. Salam sayang : revan-
Airmataku terus mengalir membasahi pipi aku berteriak menyebut namanya, aku bertanya kepada allah, kenapa hal ini harus terjadi? kenapa engkau tak mengabulkan mimpimimpi indah yang telah kami impikan selama ini,, 3tahun rasa iniku simpan untuknya, untukmu sayang.. Tapi kenapa ini harus terjadi padaku? Aku sadar kalo allah pasti punya rencana yang lebih baik daripada mahluknya, tapi kenapa harus dengan cara seperti ini kita berpisah. Aku tau allah selalu memberi apa yang hambanya butuhkan, bukan apa yang hambanya ingikan, tapi kenapa allah malah memisahkan kita? Aku sangat membutuhkanmu van, kembali padaku aku mohon.. seharusnya aku harus ikhlaskannya tapi tak bisa, air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku, sekarang fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya, aku kehilangan jati diriku saat ini karna dia…aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
Hari berganti hari, setengah bulan sudah aku berada di tempat pengevakuasian korban kecelakaan pesawat itu, namun tak ada sedikitpun kabar mengenai revan.. Harapanku punah, mimpi'' yang selama ini aku inginkan hanya akan menjadi sebuah kenangan yang indah bersamanya, aku tak menyangka bahwa semua keindahan yang duluku temukan harus berakhir setragis ini~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar