''KETIKA KEBAHAGIAAN ITU
HARUS BERAHIR KESEDIHAN''
Matahari kembali menampakan sinarnya, burung-burung saling
bersautan bernyanyi dengan riang. Kembali ke rutinitas seperti biasanya. Pagi
itu hari pertama aku masuk di sma negeri 5 bakti jakarta tepatnya dikelas
XI-IPA 4, aku pindahan dari bandung menuju jakarta karna papa. Papa ditugaskan
menjadi pimpinan di salah satu rutan di jakara. Karna aku dan mama nggak bisa
hidup jauh-jauh dari papa otomatis kami ngikut aja kemana papa pergi. dan
ahirnya aku memiliki banyak sekolah begitupun teman.
''pagi anak-anak, perkenalkan ini ditha dia pindahan dari
sman bandung'' kata seorang guru memperkenalkanku
''pagi buuu'' saut mereka serentak
pandangan mereka sejenak tertuju padaku, entah apa yang
mereka lihat.. Ntahlah aku tak mengerti mungkin ada yang aneh denganku
''ditha kamu duduk disana yah'' perintahnya
''iya bu, terimakasih'' balasku
''revan'' sautnya sembari mengulurkan tangan
''ditha'' jawabku
dengan senyum tipis sekaligus membalas uluran tangannya
Tetttt.. Bel istirahat berbunyi,
''kantin yuk dith'' ajak revan
''mmhh, iya'' balasku
''sebagai sambutan murit baru, kali ini aku teraktir kamu
makan bakso deh''
''haha, beneran nihh??''tanyaku dengan penuh harap,
kebetulan aku sangat suka sekali ditraktir makan, itu bakalan bisa buat aku
lebih menghemat uang sakuku
''iyeeee'' ejeknya
---
Detik-detik menyebalkanpun tiba, hari pertama yang bahagia
bagiku seketika punah menjadi hari yang menyebalkan saat itu aku bertemu dengan
pelajaran yang tidak pernah mau bersahabat denganku BAHASA JEPANG. Kebetulan di
smaku dulu aku pernah mendapatkan nilai bagus banget saat ulangan, yah sekitar
38 gitu dan tertinggi 100.
''yaah, kenapa mesti jepang?'' keluhku perlahan
''kenapa?''tanya revan
''mmh, anu''
''ya?'' tanyanya heran
''dari awal bertemu aku sungguh tak menyukainya'' sautku
''haha'' revan tertawa kecil, mengejekku
''stt.. '' pintaku
guru pelajaranpun mulai menjelaskan, namun aku hanya masa
bodo.. Saat dikasi soal, aku cukup
panik, aku bingung harus berbuat apa. andai saja aku ditunjuk dan disuruh maju
trus aku gatau, bisabisa aku ditertawai teman-teman sekelas. Tapi aku nggak
nyangka kalo ternyata revan pinter banget pelajaran bahasa jepang. Ahirnya
setelah aku memintanya untuk mengajariku, dia menerima dan mulai mengajariku
dengan cukup niat alhasil aku mulai menguasai bahas jepang dalam waktu kurang
lebih 3minggu
---
''semangat ya dit'' kata revan menyemangatiku saat uh bahasa
jepang
''iya rev makasih'' jawabku
Akupun mulai membaca memahami dan ahirnya mengisi soal uh dengan
semagat, tak percuma revan mengajariku selama kurang lebih 3minggu, ternyata
alhamdulillah ulangan bahasa jepang kali ini aku meraih nilai teringgi di
kelas.
''selamat ya ditha jelek''' tutur revan
''sama-sama yang lebih jelek terimakasih ya ini semua berkat
kamu'' jawabku
Satu bulan sudah aku bersekolah di sma negeri 5 bakti
jakarta, aku sangat dikenal baik disini dan Di sekolah ini aku bisa kenal sama
yang namanya persabatan, persaingan, terlebih lagi tentang cinta. siswa di sana
juga ramah dan baik, sesuai dengan nama sekolahnya bakti yang merupakan
kepanjangan dari budi dan pekerti.. kebanyakan dari siswa siswinya memang
memiliki budi pekerti baik..
''revaaaaaaan!!!'' teriakku
''apaaan sihh?'' tanyanya bingung
''kamu uda ngerjain tugas matematika?'' balasku panik
''ohh,,uda dongg'' sautnya santai
''aku minjem yah, daah''
''yaaa'' balasnya sembari mencubit kecil pipiku
Revan, dia adalah teman paling baik yang aku kenal dekat di
sekolah ini, lebih tepatnya sahabatku
yang paling pinter dalam segala hal, cerewet, nyebelin, sok sibuk dan terkadang
lumayan aneh, dia juga termasuk siswa teladan disekolahku.. Dia selalu ada buat aku dan bahkan rela
dihukum demi aku.
''rev,rev, nomer satu apaan? Aku lupaa?'' tanyak bisik-bisik
''dengerin baik-baik yah'' sautnya seraya mendiktekan
jawaban untuku
''Revan, ditha, apa yang kalian lakukan? Mencontoh ya?''
tanya bu fitria
''ngg..ngg..nggak bu'' jawabku panik
''siapa yang mencotoh?''bentaknya
''saya bu, saya tadi yang minta jawaban sama ditha'' saut
revan
''ohh.. Yasudah sekarang kamu kerjakan soalsoal tersebut,
diruang guru''
''baik bu'' saut revan lemas
Bu fitria adalah salahsatu guru fisika di sekolahku,
sosoknya terkenal sangat tegas dan disiplin. Namun hal itu ia lakukan demi
kebaikan murit-muritnya
''rev,rev, maafin aku ya'' pintaku
''ah, udalah biasa aja ditt, kitakan sahabat''sautnya
Aku hanya tersenyum manis, tak pernah terbayang olehku bahwa
aku akan memiliki sahabat sepertinya, yaalah terimakasi engkau telah
mengirimkanku seorang malaikat tuturku dalam hati.
''oh ya dit, ntr malem ada acara ngga?''
''nggak, napa? Tanyaku heran
''mmh, uda lama nih kita gajalan bareng grgr sibuk mulu''
''so?'' jawabku sojutek
''jalan yukk, suntuk dirumah'' sautnya sinis
''haha, yayaya''
''yauda, ntr aku jemput jammm...''
''jam apa? Jamila jambak-jambakkan?'' belom selesai dia
berbicara aku menggurauinya
''seriusan deh , jam7 ya?'' balasnya cuek
''yeee'' sautku tak kalah cueknya
Tettttt.. Bel pulang berbunyii, senang sekali rasanya karena
besok adalah hari libur, bisa tidur sehariaan suntuk dehh.
''aku pulaaaaaaang'' teriakku girang
''eeh, ada apa anak mama yang cantik ini kok kelihatannya
senneng banget'' tanya mama heran
''haha, gak ada apa-apa mamaku yang cantik'' aku lari dari
hadapan mama, dan tak lupa mencium keningnya. Entah apa yang aku rasakan saat
ini.. Mungkin bisa dikatakan senang, senang? Bahagia? Tapi alasannya? Mungkin
saja karena ajakkan revan tadi. Memang ahir-ahir ini kita jarang jalan bareng. Abis sibuk
mulu..
''malam tante''
''malam, eh nak revan. Lama gak kesini yaa'' tanya mama
''hehe iya te, sibuk''
Mama sudah mengenal revan semenjak revan menjadi guru privat
bahasa jepang gratis, awalnya mama tidak yakin masa iya murit mengajar murit,
namun alhasil mama sangat senang sekali karna aku bisa memiliki teman seperti
revan
''sebentar ya rev, ayo masuk.. tante panggilkan dithanya
dulu ya'' ujar mama
''iya te, makasih''
---
''waah, anak mama malam ini cantikkk banget'' puji mama
''haha, mama ini bisa saja'' jawabku malu
''yasudah , tuh revan udah nungguin''
''yoyoi maa, daahh'' tak lupa kebiasaanku mencium keningnya
ketika akan pergi
''hati-hati ya dit, tante titip ditha ya rev''
''iyaaaaaa'' sautku dan revan bersamaan
Selama perjalanan kami hanya diam, diam dan diam, kali inii
rasanya beda banget dari hari-hari biasa saat aku bersama revan, aku juga malu
untuk membuka pembicaraan selain itu aku juga takut mengganggu konsentrasinya
menyetir. Sampai disebuah taman yang menurutku indah banget, namun ketentraman
itu masih berlanjut sampai revan menawarkanku ice cream dan membuka pembicaraan
''dit'' ujarnya
''duduk situ yuk? Tempatnya strategis tuh''
''iya''
''oh ya dit'' ujarnyaagi
''apaan van?''tanyaku respect
''aku suka sama kamu, kamu itu unik banget, dan aku suka
sama keunikan kamu, kamu juga polos''
''terus?''
''ayodong serius, sekarang bukan jadwalnya buat cuek-cuekkan
dit, pliss''
''iyaiya'' jawabku
''kamu mau nggak jadi pacar aku?, selama ini aku uda punya
perasaan ke kamu. Aku bingung itu perasaan sayangku sebagai sahabat ataupun
lebih, tapi kali ini aku benar'' inggin kamu jadi milikku'' katanya dengan
penuh harap
''aku janji aku bakalan jawab pertanyaan kamu besok,
sekarang aku gabisa''
''yauda deh, pulang yuk'' ajaknya.
Aku hanya diam mengangguk.
''makasih ya'' ucapku
''ya, samasama''
Sesampainya dikamarku aku hanya mencoba mengingat'' kembali
perkataan revan -aku suka sama kamu, kamu itu unik banget, dan aku suka sama
keunikan kamu, kamu juga polos- aku mencoba untuk mencerna kembali kata-kata
tersebut. unik? Apanya yang unik? Aku rasa aku hanya wanita yang biasa dan
simpel. menurutku banyak wanita di sana yang jauh lebih menarik dari pada aku.
Huhh, tapi yasudahlah.. Kenyataannya aku juga punya rasa yang sama sepertimu
van, aku rasa besok aku akan menerimamu aku tau kalo Persahabatan itu sering
sekali berakhir dengan cinta, Tetapi cinta kadang berakhir bukan dengan
persahabatan kerena Lebih mudah mengubah persahabatan menjadi cinta, daripada
mengubah cinta menjadi sebuah persahabatan
---
''pagi bidadari cantikku'' sapa revan
''dapet dari mana aja kamu sebutan aneh'' gitu?'' balasku
''dari lubuk hati yang paling paling paling dalem''
gombalnya
''hahaha''
''mmh, btw gimana jawabannya dit? Tanyanya
''jawaban apa?''tanyaku balik purapura bego
''yaampun dit, lupa?''
''haha, bcanda doang'' gurauku
''oh''
''iyaiya, aku terima kamu nduull'' jawabku soksok cuek
''hah? Yeyyyy, makasi ya ditha sayang'' jawabnya girang
''haha iyaa revann, samasama''
hari demi hari, bulanpun silih berganti. Saat ini hubunganku
dengan revan telah berjalan 1tahun 4bulan, saat itu annivku bersamaan dengan
pengumuman kelulusan di sekolah
''alhamdulillah ahirnya, hari yang kita tunggu'' dateng juga
ya sayang'' ujar revan
''iyah, selamat ya sayang kamu lulus dg nilai terbaik kamu
juga dapetin beasiswa ke luar negeri buat sekolah, sayang loh kalo
disiasiain,''
''tapi, aku gamau jauh dari kamu'' selanya
''iya, kitakan bisa berkomunikasi jarak jauh, lagian kamu
disana cuma bentarkan? 2tahun doang'' sahutku mencoba untuk tegar
revan hanya diam, aku tak mengerti apa yang sedang ia
pikirkan. Yang jelas aku akan merasa kesepian selama 2th kedepan. namun aku
harus bisa menghadapi dan menerima kekosongan ituu
''sayang?'' sapaku lagi
''iya? kamu jaga diri baik-baik ya sayang, aku janji bakalan
balik kesini buat kamu'' ucap revan
''iya, aku bakalan nunggu kamu disini sendiri'' sahutku
takkuasa
Ternyata setelah aku sekuat tenaga mencoba untuk tegar,
namun hal itu mustahil. Air mataku terus mengalir dengan deras membasahi pipiku
aku tak sanggup bila harus menghadapi kekosongan itu. aku telah terbiasa
bersamanya selama 2th terahir ini. Tapi yasudalah.
''dit, ntr malem jalan yah, aku bakalan ngasi kenangan yang
indah + gabakaln bisa kamu lupain'' ajak revan
''iya rev''
----
Malam ini diluar sana terang banget, ternyata bintang sama
bulan mau menyaksikan kebahagiaanku bersama revan, mungkin mereka ikut senang.
Revan membawaku pergi ke sebuah taman , pemandangannya indah banget, malam ini
revan benar - benar membuktikan ucapannya..
Seketika hujan turun bersamaan dengan petir yang
menggelegar, bintang bahkan bulan tak berani menampakkan wajahnya lagi, katak''
bernyanyi sekan menyambut datangnya pesta hujan. Namun keadaan itu tak membuat revan
membatalkan keinginannya. Seketika dibawah rintikan hujan yang tak cukup deras,
dia bernyanyi untukku diiringi gitar pemberianku saat ulangtahunnya
-i will always love you kekasihku dalam hidupku hanya dirimu
satu. i will always need you cintaku selamanya takkan pernah terganti. ku mau
menjadi yang terakhir untukmu, ku mau menjadi mimpi indahmu... cintai aku
dengan hatimu seperti aku mencintaimu sayangi aku dengan kasihmu seperti aku
menyayangimu, i will be the last for you and you will be the last for me-
Lagunya nyentuhh banget, nusuk sampe kedalamdalam hatiku,
ternyata air mataku jatuh untuk yang keduakalinya saat bersama revan, karna
selama aku bersamanya dia selalu membuatku tertawa karna kekonyolannya, rasanya
aku ingin ikut bersamanya, tapi aku juga tak bisa jauh dari mama dan papa.
''sayang''ujar revan
Aku tak membalas panggilannya
''sayang'' ulangnya
Seketika aku terkejut dan lamunankupun buyar
''iya apa?''
''aku bakalan berangkat besok, kamu nggak apa-apakan sendiri
di sini?'' tuturnya
''iya, nggak apa-apa kok'' balasku
''yasudah, kamu jangan pernah sedih ya'' pintanya seraya
menghapus air mataku
Tatapan revan saat itu, membuatku nyaman bersamanya, tatapan
itu membuatku yakin bahwa dia akan kembali untukku,
Malam itu hujan tak kunjung reda, namun saat ini rintikannya
lebih kecil. Aku tak menyangka bahwa aku akan berpisah dengan revan dalam waktu
yang cukup lama, baru 1tahun4bulan aku bersamanya tapi harus berpisah selama
2tahun,, 2 tahun?? Selama itukah?
Yahh.... aku harap dia masi akan tetap bisa menjaga perasaannya untukku.
Aku percaya itu, aku bisa rasakan perasaan yang dia rasain.
---
dzeet...zeet... Hpku bergetar, kulihat sesaat ternyata sms
dari revan..
-ditha,, kamu adalah segalanya bagiku, inspirasi atas segala
inovasiku, nafas dalam kehidupanku, semangat dalam lemahku, gairah dalam
kelesuanku. Kasihku padamu seperti kasihmu padaku yang tak akan pudar dimakan
waktu, meski senja tlah berlalu tunggu aku disini… tempat dimana kita pernah
bersatu… Yakin dimasa depan masih banyak waktu yang akan memepertemukan engkau
dan aku, sehingga alam pun akan merasa iri melihat indahnya kata kata cinta
kita. Namun mungkin itu bukan sekarang, waktu tak perpihak pada kita-
Aku teringat kata mama dulu saat aku harus berpisah dengan
sahabat kecilku mama bilang -Jika kamu menyayangi atau mencintai seseorang,
biarkanlah ia pergi semaunya karena jika ia kembali, ia akan menjadi milikmu. Namun
jika dia tidak kembali, ia tidak pernah jadi milikmu-
Lagilagi air mataku jatuh, yaallah apakah esok adalah hari
terahirku bertemu dengan revan? Kuharap tidak.
''revan hati - hati dijalan ya, cepat pulang'' ujarku saat
hendak berpisah dengan revan
''iya ditha, tunggu aku yya, aku pasti kembali buat kamu''
balasnya sembari melambaikan tangan
Hari demi hari kulalui tanpa revan, semenjak revan pergi
keluar negeri dia jarang menghubungiku bahkan saat ini tak pernah, aku tak
mengerti namun aku selalu mencoba untuk berfikir positiv. Aku yakin revan, dia
masih sayang padaku,
1tahun sudah aku hidup tanpa revan, selama itu juga aku
telah berhasil menghadapi kekosongan ini hal ini berkat mahasiswa dan mahasiswi
di perguruanku mereka care banget sama aku namun tak ada yang secare revan.
''dit, ngapain duduk sendiri disini? Ngga panas kah? Ntr
kamu item lagi haha'' ujar lala seraya mengejekku membuyarkan lamunanku
''oh, engga kok, biasa aja. Lagian kulit hitam di indinesia
itukan eksotis'' balasku
''haha, bisa aja nih anak''
''kantin yuk, cacing uda pada konser niih'' pintanya
''kualat sih kamu ngejekin aku, haha'' balasku ''yuk ahh''
pintanya lagi
Lala adalah salah satu teman yang baik dan satu jurusan
denganku di universitas tinggi gajah mada, kita samasama ngambil jurusan
kedokteran
''makan apa dit?'' tanyanya
''terserah deh'' jawabku
''pangsit yaa?''
''iyeee'' balasku
''oh ya dit, kamu gapunya pacarkah?'' tanyanya, seketika aku
kaget dan tersedak
''mmh, minum minum nih, ada yang salah ya sama
pertanyaanku?''' ujarnya lagi
''nggak kok, mmh, gausa ngomongin itu deh ya, ntr kalo ada
pasti aku kenalin ke kamu kok'' balasku
Revaaaaaaan, berapa lama lagi aku harus menahan rasa rinduku
padamu? Cepat pulang sayang, cepat kembali dan jangan pergi lagi.
''heh'' teriak lala
''apa...apa?'' balasku kaget
''ngelamun aja nih anak, kelas yuk''
---
''siang ma'' sapaku layu sembari mencium keningnya
''udah pulang ya? Kok layu gitu sihh'' tanya mama
''iya ma, aku kangen revan'' jawabku malu-malu
''cieeee, haha. Oh ya tadi mamanya revan kesini. Dia bilang
revan bakalan balik 5bulan lagi''
''loh, mamanya revan kok tau sih ma?, padahalkan revan
gapernah ngasih kabar ke aku, apa dia lupa ya ma?'' tanyaku panik heran
''nggak gitu sayaang, tadi mamanya revan juga sempet
nyampein ucapan maaf ke kamu dari revan, ternyata sekolahnya revan disana itu
kaya asrama, dan mahasiswa maupun mahasiswinya tidak bole memegang alat
komunikasi jadi revan gabisa ngasi kabar ke kamu'' jelasnya
''ohh, tapi itu mamanya kok tau?''
''iiya kalo yang mau ngehubungi revan harus telvon ke ruang
khusus gituan tapi kadang gak nyambung soalnya banyak siswa disana, kalo
misalnya telfonnya tersambung trus bilang kalo mau bicara sama revan'' jawab
mama aneh
''ada nomernya nggak ma?'' tanyaku
''oh ini, 08123456xxxx''
''makasi mama cantik'' balasku kembali girang
Ahirnya aku bisa lepas rasa kangenku ke kamu meskipun
sedikit lewat nomer ini sayang
aku mencoba menghubungi nomor tersebut, alhasil setelah 8x
aku menghubunginya namun tetap saja tak tersambung, namun hal tersebut tak
membuatku putus asa alhasil telfonku tersambung
''mmh, can i talk with revan'' ujarku
''yes, wait for 5 minutes'' jawabnya
5menit...5menit...lama banget siiih
''mmh.. who?'' tbtb terdengar suara seseorang dari sana
''revan?'' tanyaku
''ya'' balasnya
''yaallah, makasii. Aku ditha'' balasku girang
''sayang? Ini benar-benar kamu?'' tanyanya
''iya, aku kangen bangget sama kamu ndull''
''aku juga, sabar ya 5 bulan lg aku balik kesana dan gaakan
ninggalin kamu lagi, aku akan ada buat kamu, selamanya sayang sampe allah
ngambil nyawakuu'' balasnya
''iyaiya, aku bakalan nunggu kamu disini, dan 5bulan itu
adalah waktu yang sebentar buat aku''
''iya, sesampainya disana aku akan langsung melamarmu. Ingat
sayang aku akan melamarmu setelah aku tiba disana'' ujarnya
''iya, aku percaya dan aku akan ingat itu sayang'' balasku
Yaallah, makasi banget buat semuanya sampai detik ini..
Engkau telah memberikan banyak kebahagiaan dan anugrah dalam hidupku
Kriing...kriing...kriing... Telfon rumahku berbunyi
''halo, pagi'' sapaku
''pagi, ditha ya?'' balasnya
''iya maaf, ini siapa ya?'' tanyaku
''ini mamanya revan''
''oh, iya ada apa tante?'' tanyaku lagi
''revan udah pulang, dan perkiraan dia sampai disini jam 8
besok pagi''
''oh iya te, besok sebelum jam 8 ditha bakalan kesana,
makasi ya tante yang cantikk, hehe''
balasku sambil mengguraui mama revan
Ahirnya dia pulang juga, alhamdulillahhh.
Pagi yang cerahh-indaah bangett seindah perasaanku hariini,
huhhh ahirnya setelah 2tahun aku menungguu
''pagi ma..pa.. ditha ke rumah revan yaa''
''loh, pagi'' dandan cantik'' gini mau kemana?'' tanya papa
''iya yah pa, biasanya juga kalo hari minggu, makan trus
molor sampe ntr siang'' ejek mama
''mama sama papa ini ada aja deh, itu kemaren mamanya revan
nelfon katanya revan sampe rumahnya jam8 mama dan papa'' balasku cuek
''haha yaya yasudah sana'' balas papa
''okedeh, daaaah'' balasku sabil mencium kening mama dan
papa..
sialnya hari ini keadaan tak mendukungku untuk sampai tepat
waktu dirumah revan, jalanan yang lumayan bahkan sangat ramai sehingga
mengharuskan kemacetan terjadi.. 1...2...3....4 yah 4jam aku terjebak dalam
macet... Selama 4 jam itu aku dihantui rasa gelisah, ntah apa yang akan terjadi
selanjutnya aku tak mengerti, namun aku tak sedikitpun menghiraukan rasa itu,
Hingga aku tiba dirumah revan pukul 13.45.
''permisiiiii'' sapaku pada satpam rumah revan
''oh iya neng cari siapa?'' balas satpam tersebut
''revannya ada gak pak?'' tanyaku
''oh den revan belom dateng'' balasnya
''tapi kata tante, revan sampai sekitar pukul 8 tadi pagi''
''saya kurang mengerti neng, silahkan masuk ada ibu dan
bapak didalam''
''siang tante...omm.. Maaf ditha telat tadi kejebak macet
4jam''
''oh iya gpp kok dit, lagian revannya belom sapai'' baalas
tante sedikit cemas
''iya nih, lama banget ya, apa dia kejebak macet juga''
timpal ayah revan
''mmh,, ada hp yg bisa dihubungi ngga te?''tanyaku
''mangkanya itu dit, kalo aja ada pasti tante udah tau
posisi revan''
Seketika telfon rumah revan berbunyi, tante memintaku untuk
menerima telfon tersebut karena dia cukup panik dengan revan sehingga
membuatnya tak semangat untuk menerima telfon.
''siang, apa benar ini rumahnya revan?''
''iya, benar. Ini siapa ya?'' tanyaku heran
''saya, dari kepolisian, inggin memberi tahukan bahwa telah
terjadi kecelakaan dengan pesawat yang revan tumpangi pada pukul 7.45 dan
kecelakaan itu tepat berada di laut lepas sehingga menyulitkan kami dalam
mengevakuasi korban''
Seketika telfon pun terjatuh, yaallaah kenapa ini harus
terjadi. Aku mohon yaallah mudah-mudahan revan masih hidup.
''diit..diit...'' panggil tante panik
''yyy...yya te, aada apa?'' seketika aku terkejut
''siapa yang telfon? Ada apa?''tanya tante
''mmm..mmm.. Itu te katanya pesawat yang ditumpangi revan
mengalami kecelakaan tepat dilaut lepas pada puku 7.45 tadi pagi te'' ucapku
sambil terisak
Seketika ayah revan mengambil telfon dan mencoba berbicara
''halo..haloo''sapa ayah revan
''ya, ada apa?'' balasnya
''maaf, saya boleh tau dimana tempat pengevakuasian
korban?'' tanya om panik
Hingga ahirnya aku , mama , papa beserta orang tua revan
langsung menuju tempat tersebut..
5hari sudah aku dan orangtuan revan beserta mama papa
menginap ditempat evakuasi korban , aku sangat berharap revan cepat ditemukan
aku inget kata - kata revan kalo dia akan kembali untukku dan dia akan
melamarku aku yakin dan aku percaya hal itu akan terjadi.. Revann.. Kamu dimana
sayang, katanya kamu mau balikk ke aku, katanya kamu mau ngelamar aku. Aku
nggak kuat tanpa kamu sayang aku nggak mungkin ngejalani harihariku tanpa kamu
.. Ayo sayang baliik ke akuu, air mataku mengalir dengan derasnya namun tak ada
satu orangpun yang tau, malam itu aku duduk dipinggiran laut sambil menanti
kehadiran revan..
Tibatiba aku melihat sebuah tas gendong berwarna hitam,
tampaknya seperti punya revan, aku mencoba meraih tas tersebut kemudian setelah
aku buka ternyata tas tersebut benar'' milik revan.
Aku menemukan banyak sekali benda didalamnya , namun aku
hanya mengambil sebuah amplop kubuka amplop tersebut dan ternyata berisi surat
-teruntuk kekasihku ditha, sayang aku ngga ngerti kenapa
malem ini aku pengen banget nulisin curahan hatiku ini.. padahal hari ini hari
terahir aku disini.. Sayang, rasanya kali ini beda.. Seperti ada yang
membisikiku untuk tidak segera pergi dari sini,, semenjak itu perasaanku mulai
tak nyaman. Namun aku tak sedikitpun mendengarkan perkataan itu, aku akan tetap
pulang besok aku kangen kamu sayang. Sayang kamu tau ga? Wanita disini tuh
gaada yang kaya kamu. Kamu itu anugerah tersendiri yang udah allah kasi ke aku,
aku bahagia banget bisa miliki kamu. Sayang kalo misalnya ternyata dalam
perjalanan pulang besok terjadi sesuatu sama aku aku berharap banget surat ini
bisa sampe dikamu, aku sayang banget, aku cinta sama kamu, aku gak sanggup kalo
harus kehilangan kamu sayang. 2tahun aku disini rasa kangennya itu dahsyat
banget , tapi karena keyakinanku kalo kamu bakalan nungguin aku rasarindu itu
seakan hilang perlahan,, Merasakan bahagia bersamamu amat bermakna di dalam
perjalanan yang pernah kutempuhi.. Bertapa singkatnya masa itu seolah menikam
aku sedikit demi sedikit dan lukanya amat terasa amat dalam.. Bertapa sukar
kurasakan akan meneruskan kehidupan ini.. Bertapa aku rasakan amat kepiluan di
dalam gelap walau terangnya bersuluh.. Jika
hari ini kita tersenyum bahagia bila cinta mekar, tapi mengapa kita tidak mampu
untuk terus mengukir senyuman bila cinta telah pergi? Senyumlah kerana senyuman
itu penawar duka, Terima kasih sudah menjadi teman baiku Terima kasih sudah
menjadi sobat karibku Terima kasih sudah menjadi bagian dari jalan hidupku
Maafkan semua kesalahanku Maafkan segala kekuranganku Tak ada yang mesti
ditangisi Karena aku tidak akan jauh Teman, sahabat, tetaplah mengingat setiap
kenangan indah yang telah kita lewati.. Iloveyoucantikku,, imissyou somuch..
Salam sayang : revan-
Airmataku terus mengalir membasahi pipi aku berteriak
menyebut namanya, aku bertanya kepada allah, kenapa hal ini harus terjadi?
kenapa engkau tak mengabulkan mimpimimpi indah yang telah kami impikan selama
ini,, 3tahun rasa iniku simpan untuknya, untukmu sayang.. Tapi kenapa ini harus
terjadi padaku? Aku sadar kalo allah pasti punya rencana yang lebih baik
daripada mahluknya, tapi kenapa harus dengan cara seperti ini kita berpisah.
Aku tau allah selalu memberi apa yang hambanya butuhkan, bukan apa yang hambanya
ingikan, tapi kenapa allah malah memisahkan kita? Aku sangat membutuhkanmu van,
kembali padaku aku mohon.. seharusnya aku harus ikhlaskannya tapi tak bisa, air
mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku, sekarang fikirku hanya bagaimana
bisa menyusulnya, aku kehilangan jati diriku saat ini karna dia…aku hanya bisa
menangis dan menagisinya,
Hari berganti hari, setengah bulan sudah aku berada di
tempat pengevakuasian korban kecelakaan pesawat itu, namun tak ada sedikitpun
kabar mengenai revan.. Harapanku punah, mimpi'' yang selama ini aku inginkan
hanya akan menjadi sebuah kenangan yang indah bersamanya, aku tak menyangka
bahwa semua keindahan yang duluku temukan harus berakhir setragis ini~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar